Manfaat Aplikasi Mobile untuk Meningkatkan Brand Awareness Brand Pendatang Baru

Mindiarto Djugorahardjo

1/1/20252 min baca

Seiring dengan berkembangnya aplikasi mobile di Indonesia, banyak perusahaan yang berlomba-lomba menciptakan layanan berbasis smartphone dengan berbagai fitur untuk mempermudah penggunanya. Hal ini tentunya memberikan keuntungan tersendiri bagi perusahaan untuk meningkatkan penjualan melalui aplikasi mobile. Lantas, apakah pembuatan aplikasi mobile dapat benar-benar meningkatkan penjualan sebuah brand?

Mindiarto Djugorahardjo, konsultan bisnis senior dan Business Coach dari FORCE ONE, berpendapat bahwa aplikasi mobile dapat mendorong penjualan sebuah perusahaan. Namun, ia juga menekankan bahwa ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam mengelola aplikasi mobile. "Bisa! Namun, itu sangat tergantung pada beberapa faktor, seperti kekuatan produk, jumlah konsumen dan pengguna aplikasi, komunikasi yang efektif, kesiapan untuk menarik konsumen baru, serta kemampuan dalam berkolaborasi dan menciptakan sinergi," ungkapnya.

Menurut Mindiarto, aplikasi mobile sangat efektif untuk brand-brand pendatang baru atau yang belum memiliki branding yang kuat (No Branded). Aplikasi ini dapat membantu perusahaan memasarkan dan mengenalkan produk mereka kepada konsumen, yang pada gilirannya berpengaruh terhadap citra perusahaan. Tentunya, hal ini hanya akan berhasil jika dilakukan dengan strategi yang tepat.

"Pengaruhnya jelas ada, selama komunikasi dan strategi perusahaan diterapkan dengan baik. Jika yang diharapkan adalah endorsement produk, maka pencapaian sukses produk akan lebih penting. Namun, jika tujuan utama adalah memperkenalkan brand, maka Brand Awareness akan memiliki dampak yang lebih besar dibandingkan dengan Corporate Branding," jelas Mindiarto.

Saat ini, banyak perusahaan yang meluncurkan aplikasi mobile tanpa memahami dengan baik bagaimana cara membuat aplikasi yang efektif. Hal ini terkadang terkesan hanya mengikuti tren tanpa memiliki strategi yang matang. Mindiarto pun mengingatkan perusahaan dan brand untuk menangani pembuatan aplikasi mobile ini secara serius. "Tidak hanya melibatkan tim ahli digital atau IT, tetapi juga memahami pemasaran yang sesuai dengan segmentasi, terutama demografi dan psikografi pengguna aplikasi," tambahnya.

Untuk menarik perhatian banyak pengguna smartphone, Mindiarto menyarankan agar aplikasi mobile disertai dengan iklan yang efektif. Iklan harus memenuhi beberapa kriteria agar dapat mendorong penjualan yang optimal. "Konten iklan harus user-friendly, simpel, mudah dipahami, menggunakan bahasa yang cocok dengan generasi millennial, serta gaya yang menarik seperti para youtubers. Selain itu, aplikasi mobile juga harus bisa merangsang panca indera pengguna, terutama tiga indera yang dapat diterapkan dalam aplikasi, yaitu Feel, Think, dan Act," tutupnya.

Dengan mengikuti panduan ini, diharapkan brand baru dapat memaksimalkan potensi aplikasi mobile dalam meningkatkan penjualan dan memperkenalkan produk mereka ke pasar yang lebih luas.